Apakah salah jika kita merasa jatuh hati pada seseorang?? Apakah salah
jika merasa menyukai seseorang?? Apakah salah jika kita berharap bahwa
seseorang itu adalah jodoh kita?? Sepenuhnya tak ada yang salah
(menurutku…). Jadi teringat kisah Fatimah putri Rosulullah yang jatuh
hati pada Ali bin Abi Tholib sebelum keduanya dinikahkan oleh Allah dan
Khodijah yang juga menyukai Rosullullah saat beliau menjadi pedagang
untuk barang dagangan Khodijah. Kedua kisah ini yang kemudian membuatku
menjadi teringat akan kisah seorang sahabat yang sedang jatuh hati pada
seseorang.
Seseorang itu begitu dekat dengannya, seseorang yang setiap hari bertemu
muka, seseorang yang setiap hari mengirimkan sms-sms “aneh” yang
membuatnya terganggu. Yah, mengganggu hatinya, mengganggu pikirannya,
mengganggu segala tindakannya. Apa yang harus dilakukannya?? Disatu sisi
hatinya menyatakan, iya, menyukainya dan berharap berjodoh dengannya,
di sisi lain hal ini tak boleh dilanjutkan, belum ada ikatan apa-apa dan
satu lagi jangan-jangan hanya kegeeran saja (yang ini membuatku
tertawa…^v^). Hal yang membuatnya begitu sangat menderita (ini terlalu
berlebihan…^0^), tak bisa berpikir dengan tenang, tidak bisa berbuat
dengan tenang (karena seringnya bertemu), membuat hati terus berdesir
tak karuan.
Terkadang hati benar-benar begitu sangat mendominsai untuk masalah
seperti ini, otak sudah tak berfungsi dengan baik, entah mana yang benar
dan salah. Perasaan menjadi satu pertimbangan memutuskan iya atau
tidak, dan akhirnya logika terpinggirkan. Semua yang sudah di pelajari
dalam majelis-majelis ilmu sepertinya sudah tertutup dengan atas nama
hati dan perasaan-perasaan. Sudah tak bisa lagi diberikan banyak logika
untuk bisa menjaga hati agar tidak teracuni, namun lagi-lagi perasaan
itu mempunyai alibi yang sangat kuat. Hmm…begitukah orang yang tengah
jatuh hati??? Perasaan perasaan perasaan, hati hati hati…huh..
Ah, benarkah ini yang namanya jatuh hati?? Atau jangan-jangan hanya
setan lewat yang sengaja mengganggu iman?? Entahlah, tapi aku hanya bisa
berkata “Allah sedang mengujimu, dia orang yang kamu sukai dan dia
begitu dekat denganmu. Karena itu Allah ingin tahu sejauh mana kamu bisa
bertahan dengan segala apa yang telah kau pelajari selama ini, yang
telah kau dapatkan di majelis-majelis ilmu menjaga hati. Kau lebih tahu
bagaimana cara membentengi hatimu. Hanya saja kau mau atau tidak untuk
berhenti terjerembab dalam perasaan yang mungkin saja itu tidak
dibenarkan”. Ah setan begitu mudah menggoda hati kita, dialah yang
menanamkan benih-benih kejahatan dan kepalsuan, dialah yang terus
menyiram dan memupuk kejahatan dan kepalsuan dalam hati kita, dan nanti
justru kitalah yang akan menuai buahnya. Astaghfirullahal’adzim…
Teruntuk sahabatku yang tengah dirundung kegalauan, kegelisahan yang tak
menentu, hanya Allah yang akan membuka pintu hati manusia, dan hanya
Allah yang tahu siapakah yang akan menjadi jodoh kita kelak. Semoga
dimudahkan dan Allah memberikan jalan keluar terbaik, semakin mendekat
kepadaNya, agar telindung dari godaan setan yang sangat halus menanamkan
virus-virus yang tak kita sadari akan menjadi penyakit hati. Keep
spirit… kalo memang berjodoh, semoga Allah memudahkan jalan itu, kalo
tidak ya diikhlasan saja
Saturday, March 4, 2017
Home »
» Antara Hati dan Otak, Antara Perasaan dan Logika
0 comments:
Post a Comment