Hidup ini memang terkadang tidak bisa memilih. Kita tidak bisa
menghindar dari bagian pahit dari kehidupan. Seuatu ketika seseorang
harus kehilangan orang-orang yang sangat dicintainya. Karena itu semua
adalah bagian dari kehidupan kita. Semuanya harus diterima dengan lapang
dada sebagaimana ketika pertama kali menerima orang yang dicintai
tersebut. Memang sudah menjadi takdir bahwa sesuatu itu ada dan tiada.
Berawal dari tidak ada kemudian jadi ada dan terakhir nantinya akan kembali menjadai tiada. Itu adalah hal yang sudah pasti dan tidak ada yang bisa menawar atau menghindar.
Namun terkadang kita yang tidak bisa melihat dari sisi yang lain dari
hilangnya orang tercinta. Kita biasanya hanya melihat dari sisi
‘kita’nya tanpa berusaha melihat dari sisi-sisi lainnya, sehingga ketika
ada orang yang dicintai telah pergi, kita langsung mengukur dan
menilainya berdasar sudut pandang kita. Maka ketika hal itu tidak sesuai
dengan keinginan atau bertentangan dengan apa yang kita harapkan, tentu
kita tidak akan begitu saja menerima apa yang telah terjadi itu. Kita
sering kali menyalahkan orang lain atau sesuatu faktor lain atas
kejadian yang tidak sesuai dengan keinginan kita, bahkan tidak jarang
ada orang yang secara tidak tahu diri dan begitu sombongnya
sampai-sampai berani menyalahkan tuhannya atas perginya orang yang
dicintainya mungkin orang yang sedang merasakan kesedihan yang cukup
mendalam sebaiknya berkaca kepada orang lain yang nasibnya jauh lebih
sedih dan sakit dari pada apa yang telah menimpa kita.
0 comments:
Post a Comment