Tuesday, May 22, 2018

ANGGREK LANGKA


SELAMAT KAN BUMI!!! SALAH SATU NYA TIDAK MERUSAK EKOSISTEM ALAM DENGAN TIDAK MERUSAK DAN MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN.




Nah Lho….. Anggrek spesies asli Jawa Barat "Phalaenopsis Javanicus" hilang dari pasaran bebas dan tidak ditemukan pada habitat aslinya
" jarang petani yang memamerkan dan menjual spesies itu,
habitat aslinya ada  di kawasan hutan yang ada di Garut, Cianjur selatan, dan Sukabumi selatan, Phalaenopsis javanica sudah sulit ditemukan karena sebagian besar hutan Jawa Barat rusak. 
Pada 1970-an spesies anggrek ini masih dikenal luas dan mudah ditemui kalangan penggemar anggrek Indonesia. 
"Terakhir saya melihat Phalaenopsis javanica tahun 2008 di hutan."Sebenarnya beberapa kolektor pasti punya anggrek spesies itu. Tapi mereka berpikiran kalau punya spesies langka itu prestise. Makanya tidak ada yang mau menjual dan memperbanyaknya," Phalaenopsis javanica justru  di Malaysia dan Taiwan Mulai Di budidayakan. Aneh bukan ???



Untuk Anggrek ini memiliki nama latin Caleana major atau lebih dikenal dengan nama Flying Duck Orchid, atau Anggrek Bebek  Terbang, Ditemukan Di Australia. Bunga ini tampak cantik dengan gradasi warna merah tua dan ungu. Jika dilihat secara seksama, anggrek ini sekilas memiliki bentuk seperti bebek yang sedang terbang. Dulu Di Indonesia ada Tapi Sekarang Sudah Dinyatakan Punah.




            Nama latin bunga anggrek ini adalah Orchis italica, namun disebut juga Hanging Naked Men atau Laki-Laki Yang Tergantung Tanpa Busana.Dalam bentuk bergerombol, bunga ini tampak cantik dan tidak ada yang aneh. Namun bila Anda mendekatinya dan melihat lebih dekat, kelopak bunga ini memang mirip seperti pria yang tergantung tanpa busana. Bunga cantik ini banyak tumbuh 
                                                     di Eropa, khususnya di Spanyol Tahun 1932. Kini Terancam Punah


Nah Ini Masih Sejenis Bunga anggrek ini memiliki nama latin Orchis purpurea, atau disebut juga sebagai Lady Orchid atau Anggrek Perempuan. Mengapa disebut Lady Orchid? Karena jika dilihat lebih dekat, bunga ini mirip perempuan memakai rok lebar yang sedang bergandengan tangan.Bunga ini memang mirip dengan anggrek pria, bentuknya bergerombol,



Bunga-bunga kecil ini biasa disebut sebagai anggrek kecil terrestrial. Pada umunya tumbuh dalam bentuk kelompok atau grup. Kita dapat menemukannya di bagian kepulauan Atau Pedalaman Australia. Kita bisa lihat fisiknya. Warnanya krim yang lembut, dengan sentuhan merah maroon yang cantik dan indah. Sementara daun bunganya cenderung trichomes yang sedikit tua. Jika kita melihat posenya, bunga anggrek ini terlihat seperti seorang penari balet atau ballerina yang sedang menari.






Bunga ini sering disebut juga sebagai swaddled babies. Berdasarkan bentuknya, bunga jenis anggrek ini sering disebut sebagai “bayi yang dibedong”. Kita dapat menemukannya di daerah Andes Kolombia. Jika ditilik, struktur dari bunga ini cukup rumit. Di Indonesia Ada Di ketinggian 1500 m Dpl, yang sangat sulit terjangkau manusia.





Bunga anggrek yang satu ini juga tidak kalah indah dan cantiknya. Dinamai bunga anggrek kepala burung karena memang bentuk dari bunganya itu sendiri mirip seperti kepala burung kecil yang sedang menjaga nektar bunga. Bunga anggrek ini adalah jenis anggrek yang paling lama untuk mekar.
Meskipun demikian, bunga anggrek yang satu ini merupakan bunga favorit bagi mereka para pecinta anggrek. Bunga anggrek kepala burung ini merupakan penduduk asli di kawasan Asia  
                                                                                    Tenggara, termasuk juga Negara Kita Indonesia.

Share:

KISI KISI UJIAN PRAKTIK BAHASA SUNDA SMP SD KELAS 6 DAN SMP KELAS 7 2018



UJIAN PRAKTEK BAHASA SUNDA

A.   MEMBACA/MACA
1.      STANDAR KOMPETENSI LULUSAN    
Mampu membaca, memahami, Menjiwai beragam teks Drama yang berupa aksara Sunda, kata-kata lepas, kalimat lepas, prosa (pengumuman, surat, bahasan, dongeng, cerita pendek, artikel, pidato), teks percakapan, teks puisi ( sajak, guguritan).

2.      KOMPETENSI YANG DIUJI
Mampu Melakukan dan menjiwai  beragam teks Drama fiksi maupun nonfiksi

3.      ASPEK BAHASAN : Tokoh

4.      MATERI                    : Drama/Dongeng
Indicator
Siswa mampu ngagunakeun lagu, intonasi, jeung gerakan nu  hade tur bener

B.   MENYIMAK/NGAREGEPKEUN
1.      STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Mampu menyimak, mamahami dan menanggapi berbagai macam wacana lisan sastra maupun nonsastra yang berupa pengucapan bunyi bahasa, kata, kalimat sederhana, dan lisan, pengumuman, penjelasan, nsihat, perintah, tuturan telpon, berita, dikte, pembacaan atau pelantunan puisi (sajak, guguritan, kakawihan) dan cerita ( dongeng, cerita pendek)

2.      KOMPETENSI YANG DIUJI`
Mampu memahami, mengungkapkan, dan Menjiwai Peran  

3.      ASPEK BAHASAN           
Apresiasi Sastra

4.      MATERI
a.       Carita Rakyat/Kehidupan sehari-hari
Indikator
-          siswa mampu nyaritakeun deui eusi Drama/dongeng make basa nu luyu jeung tetekon Carita
-          siswa mampu nyaritakeun pesen (amanat) dona Drama/dongeng anu dimaksud
b.      Drama
Indicator
-          siswa mampu nyaritakeun eusi Drama make kalimah-kalimah nu hade tur bener
c.       Dongeng
Indicator
-          siswa mampu ngajeulaskeun Maksdud dina salah saiji Drama

A.    DONGENG
1.      Petunjuk Pengerjaan
a.       Siswa membacakan sebuah Dongeng yang telah disediakan di depan kelas
b.      Bacalah Dongeng tersebut dengan lafal, intonasi, ekspresi serta sikap yang baik sesuai dengan isi puisi yang dibacakan
c.       Kemudian cerotakanlah  isi dongeng telah dibacakan dengan kata-kata sendiri

2.      Kriteria Penilaian

a.      Pembacaan Puisi (baca)
1)      Lafal
2)      Intonasi
3)      Ekspresi
4)      Sikap
b.      Menceritakan Puisi (menyimak)
1)      Menjelaskan Dongeng dengan lancer
2)      Pembendaharaan kata yang luas
3)      Kalimat yang dikemukakan sesuai dengan isi Dongeng
4)      Menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

3.      Skala Penilaian
a.       Membaca Dongeng
        a.      Skala Nilai 75 – 100
        Kritria    :
-          Membaca dongeng dengan lancer (lafal)
-          Intonasi yang tepat
-          Ekspresi yang sesuai dengan isi dongeng
-          Sikap  saat membacakan dongeng dengan              baik
c.       Skala Nilai 25 – 49
                         Kriteria :
-          Membaca dongeng dengan lancer (lafal)
-          Intonasi yang kurang tepat
-          Ekspresi kurang sesuai dengan 
        isi dongeng
-          Sikap dalam membacakan puisi 
        kurang sesuai
        b.      Skala Nilai 50 – 74
        Kriteria:
-          Membaca dongeng dengan lancer (lafal)
-          Intonasi yang tepat
-          Ekspresi kurang sesuai dengan isi dongeng
-          Sikap dalam membacakan dongeng kurang           sesuai
d.      Skala Nilai 10 - 24
Kriteria  :
-          Membaca dongeng kurang lancer (lafal)
-          Intonasi yang kurang tepat
-          Ekspresi kurang sesuai dengan isi 
       dongeng
-          Sikap dalam membacakan dongeng 
       kurang sesuai




    b.      Menceritakan dongeng
        a.      Skala Nilai 75 – 100
       Kritria    :
-          Menjelaskan dongeng dengan lancer
-          Memiliki pembendaharaan kata yang luas
-          Kalimat yang dikemukakan sesuai dengan   
       isi dongeng
-          Menggunakan bahasa sesuai dengan EYD
c.       Skala Nilai 25 – 49
                         Kriteria :
-      Kurang mampu menjelaskan dongeng                 dengan kalimat yang lancar
-      Pembendaharaan  kata sederhana
-     Kalimat yang dikemukakan sesuai 
    dengan isi puisi
-     Tidak menggunakan EYD yang baik
        b.      Skala Nilai 50 – 74
        Kriteria:
-          Kurang mampu menjelaskan dongeng  
       dengan kalimat yang lancar
-          Memiliki pembendaharaan kata yang luas
-          Kalimat yang dikemukakan sesuai dengan    
        isi dongeng
-          Tidak menggunakan EYD yang baik
d.      Skala Nilai 10 - 24
Kriteria  :
-        Kurang mampu menjelaskan dongeng       
      dengan kalimat yang lancar
-       Pembendaharaan  kata sederhana
-       Kalimat yang dikemukakan tidak 
     sesuai dengan isi dongeng
-       Tidak menggunakan EYD yang baik


Share:

Translate

Powered By Blogger

VIEW